Sebelum Mengenal Tulisan
Manusia purba tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya. Periode
kehidupan ini dikenal dengan zaman praaksara. Masa praaksara berlangsung sangat
lama jauh melebihi periode kehidupan manusia yang sudah mengenal tulisan. Oleh karena
itu, untuk dapat memahami perkembangan kehidupan manusia pada zaman praaksara
kita perlu mengenali tahapan-tahapannya.
Penggunaan istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan
kehidupan dan budaya manusia saat belum mengenal tulisan kurang tepat. Pra
berarti sebelum dan sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang
berhubungan dengan aktivitas dan perilaku manusia, sehingga prasejarah berarti
sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas
kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk
yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan
kebudayaan. Oleh karena itu, para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk
menggantikan istilah prasejarah Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang
berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan.
Dengan demikian, zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum
mengenal tulisan. Ada istilah yang mirip dengan istilah praaksara, yakni
istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan. Karena belum ada
tulisan maka untuk mengetahui sejarah dan hasil-hasil kebudayaan manusia adalah
dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang dapat kita temukan. Kapan waktu
dimulainya zaman praaksara?
Kapan zaman praaksara itu berakhir? Zaman praaksara dimulai sudah tentu
sejak manusia ada. Itulah titik dimulainya masa praaksara. Zaman praaksara
berakhir setelah manusia mulai mengenal tulisan. Pertanyaan yang sulit untuk
dijawab adalah kapan tepatnya manusia itu mulai ada di bumi ini sebagai
pertanda dimulainya zaman praaksara?
Sampai sekarang para ahli belum dapat secara pasti menunjuk waktu kapan
mulai ada manusia di muka bumi ini. Untuk menjawab pertanyaan itu kamu perlu
memahami kronologi perjalanan kehidupan di permukaan bumi yang rentang waktunya
sangat panjang. Bumi yang kita huni sekarang diperkirakan mulai terbentuk
sekitar 2.500 juta tahun yang lalu.
Bagaimana kalau kita ingin melakukan kajian tentang kehidupan zaman
praaksara? Untuk menyelidiki zaman praaksara, para sejarawan harus menggunakan
metode penelitian ilmu arkeologi dan juga ilmu alam seperti geologi dan
biologi.
Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak
tinggalan fisik, seperti lempeng artefak, monumen, candi dan sebagainya. Berikutnya
menggunakan ilmu geologi dan percabangannya, terutama yang berkenaan dengan
pengkajian usia lapisan bumi, dan biologi berkenaan dengan kajian tentang ragam
hayati (biodiversitas) makhluk hidup Mengingat jauhnya jarak waktu masa
praaksara dengan kita sekarang, maka tidak jarang orang mempersoalkan apa
perlunya kita belajar tentang zaman praaksara yang sudah lama ditinggalkan oleh
manusia modern. Pandangan seperti ini sungguh menyesatkan, sebab tentu ada
hubungannya dengan kekinian kita.
Beberapa di antaranya akan dikemukakan berikut ini.
Data etnografi yang menggambarkan kehidupan masyarakat praaksara
ternyata masih berlangsung sampai sekarang. Entah itu pola hunian, pola
pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang
hubungan harmoni antara manusia dan alam, bahkan kebiasaan memelihara hewan
seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia modern perkotaan.
Demikian pula kebiasaan bertani merambah hutan dengan motode ‘tebang
lalu bakar’ (slash and burn) untuk memenuhi kebutuhan secukupnya masih ada
hingga kini. Namun, kebiasaan merambah hutan dan hidup berpindah-pindah pada
masa lampau tidak menimbulkan malapetaka asap yang mengganggu penerbangan
domestik. Selain itu, juga mengganggu bandara negara tetangga Singapura dan
Malaysia seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Teknologi manusia modernlah yang mampu melakukan perambahan hutan
secara besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan
permukiman real estate sehingga menimbulkan malapetaka kabut asap dan kerusakan
lingkungan Arti penting dari pembelajaran tentang sejarah kehidupan zaman
praaksara pertama-tama adalah kesadaran akan asal usul manusia. Tumbuhan
memiliki akar. Semakin tinggi tumbuhan itu, semakin dalam pula akarnya
menghunjam ke bumi hingga tidak mudah tumbang dari terpaan angin badai atau
bencana alam lainnya. Demikian pula halnya dengan manusia. Semakin berbudaya
seseorang atau kelompok masyarakat, semakin dalam pula kesadaran kolektifnya
tentang asal usul dan penghargaan terhadap tradisi.
Jika tidak demikian, manusia yang melupakan budaya bangsanya akan mudah
terombang-ambing oleh terpaan budaya asing yang lebih kuat, sehingga dengan
sendirinya kehilangan identitas diri. Jadi bangsa yang gampang meninggalkan
tradisi nenek moyangnya akan mudah didikte oleh budaya dominan dari luar yang
bukan miliknya. Kita bisa belajar banyak dari keberhasilan dan capaian prestasi
terbaik dari pendahulu kita. Sebaliknya kita juga belajar dari kegagalan mereka
yang telah menimbulkan malapetaka bagi dirinya atau bagi banyak orang.
Untuk memetik pelajaran dari uraian ini, dapat kita katakan bahwa nilai
terpenting dalam pembelajaran sejarah tentang zaman praaksara, dan sesudahnya
ada dua yaitu sebagai inspirasi untuk pengembangan nalar kehidupan dan sebagai
peringatan. Selebihnya kecerdasan dan pikiran-pikiran kritislah yang akan
menerangi kehidupan masa kini dan masa depan.
Sekarang muncul pertanyaan, sejak kapan zaman praaksara berakhir? Sudah
barang tentu zaman praaksara itu berakhir setelah kehidupan manusia mulai
mengenal tulisan.
Terkait dengan masa berakhirnya zaman praaksara masing-masing tempat
akan berbeda. Penduduk di Kepulauan Indonesia baru memasuki masa aksara sekitar
abad ke-5 M. Hal ini jauh lebih terlambat bila dibandingkan di tempat lain
misalnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal tulisan sejak sekitar tahun
3000 SM. Fakta-fakta masa aksara di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan
temuan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan Kutai di Muara Kaman,
Kalimantan Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar