Senin, 18 Januari 2010

Manajemen Maha Mantra

( Pikir, Tanya, Lakukan )

Mantra yang harus dikerjakan :

  1. Menetapkan Tujuan.

Tanpa menetapkan tujuan, kau tidak akan tahu arah mana yang harus ditempuh, sehingga kau menjadi bingung dan tersesat. Kebahagiaan adalah tujuan utamanya. Untuk mencapai tujuan utama itu, kau harus membutuhkan tujuan jangka panjang dan pendek, yang harus ditentukan. Kesehatan dan kekayaan, relasi yang erat dalam keluarga, serta pendidikan adalah beberapa tujuan yang harus kau prioritaskan.

  1. Berani Bermimpi.

Gunakan kemampuan alamimu untuk memimpikan dan membayangkan masa depan (lihatlah dengan jelas dengan mata pikiranmu). Visualisasikan ini akan menyatakan apa yang harus kau lakukan. Kemudian, buatlah rencana untuk masa depanmu dan lakukan.

  1. Miliki Keberanian dalam Mimpimu.

Engkau sudah mempunyai impian dan keberanian. Kalau tidak, kau pasti tidak akan terjun kedalam suatu resiko. Tetapi sekarang kau harus menciptakan keberanian dalam mimpi-mimpimu, dan jangan biarkan orang lain mendiktekan hal yang berlawanan pada dirimu.

  1. Bersiaplah.

Perubahan adalah satu-satunya yang tetap ada. Perubahan datang, entah kita suka atau tidak, terimalah dan buanglah. Bersiap menghadapi perubahan adalah ciri-ciri seorang visioner sejati. Bersiap berarti menghemat uang, waktu dan menghindarkan kita dari patah semangat di masa depan.

  1. Belajar Itu Penting.

Kehidupan itu sendiri adalah buku yang paling rumit dan guru yang terbaik. Pembelajaran tidak harus dilakukan dengan bersekolah. Menjadi murid yang baik dan terus belajar akan membuat pikiran aktif dan selalu bekerja, memberi jalan keluar dari kesukaran yang akan kau dihadapi di masa depan.

  1. Bukalah Pikiranmu.

Selain pendidikan di sekolah, doronglah dirimu untuk menghargai hal-hal yang berbau positif. Seni, musik, drama, ilmu pengetahuan, ilmu manusia, budaya atau ataupun yang mungkin ingin dipelajari dan memberi kesempatan untuk itu. Dengan cara ini kita akan cepat menjadi seorang dewasa yang matang dengan beraneka pengetahuan.

  1. Belajar Mempercayai Orang Lain.

Orang yang selalu mengerjakan segala sesuatu seorang diri cenderung tidak mudah mempercayai orang lain. Hal seperti ini dalah kekeliruan besar. Dengan membentuk pribadi-pribadi yang layak dipercaya dan bergaul dengan orang-orang maju, Engkau akan menciptakan sebuah jaring keselamatan di sekitarmu. Hidup tidak memberi jaminan apa pun, oleh karenanya, kau harus memastikan untuk dapat bertahan demi masa depanmu, apapun yang terjadi.

  1. Bangunlah Fondasi yang Kokoh.

Kesuksesan dan kelanjutan tergantung pada dirmu sendiri. Engkau tidak akan dapat membangun gedung yang kokoh dengan material yang salah, dan membangun gedung pencakar langit dengan fondasi yang rapuh. Semua itu adalah hukum dasar fisika dan kehidupan. Buatlah dirimu menjadi kuat, buatlah pengalaman hidup yang keras, dan terlindungi. Ilmu keagamaan, peribadatan yang benar dan lurus, ahlaqul karimah, dan cinta kasih adalah resep dari fondasi yang kokoh.

  1. Bertanggung Jawab dan Belajar Cara Bertanggung Jawab.

Hanya orang yang bertanggung jawablah yang dapat membuat segala sesuatu yang baik terjadi. Kita memiliki rasa tanggung jawab tertentu, baik terhadap diri sendir maupun orang lain. Semakin kita bertanggung jawab, semakin kita sukses. Seiring dengan bertambahnya usia diri kita, tanggung jawab kita bertambah dan bersama dengan itu, pencapaian kita juga bertambah.

  1. Disiplin adalah Dasar Hidup yang Beradab.

Semua kehidupan beradab akan jungkir balik tanpa disiplin. Apa yang kita kerjakan, kapan dan bagaimana, menentukan kualitas hidup yang kita jalani. Disiplin bila diajarkan pada diri kita sejak masih muda, tidak mudah untuk dilupakan. Disiplin harus ada pada tingkah laku kita dan etika kerja kita ( Belajar ).

  1. Peluang versus Resiko.

Belajarlah untuk melihat dan memanfaatkan peluang ketka peluang itu menghampiri kita, tetapi ingatlah bahwa peluang itu selalu membawa resiko. Engkau tidak mungkin mendapat sesuatu tanpa disertai dengan sesuatu yang lain. Mengambil resiko berarti mengambil fondsi "Pendidikan" untuk menanggulanginya. Resiko yang positif selalu layak diambil. Belajar dan ajarkan diri kita untuk hal ini.

  1. Memberi maka Engkau akan Menerima.

Entah berupa cinta, rasa hormat, kepercayaan, atau hanya uang, semakin bayak yang engkau berikan, semakin banyak yang akan engkau terima. Ini adalah hukum alam. Engkau sekarang ini membutuhkan banyak waktu, perhatian, dan minat untuk belajar dan maju demi masa depan yang bahagia.

  1. Olah Pikiranmu.

Pikiran adalah aset pribadi yang paling berharga. Pikiran akan tetap aktif jika terus digunakan. Pikiran mampu diguanakan untuk segala sesuatu. Gunakan pikiranmu dan cara mengolahnya.

  1. Jangan Takut Mencari Jawaban.

Pertanyaan yang tepat sukar dicari. Banyak orang takut bertanya karena khawatir "memperlihatkan ketidaktahuannya", atau mungkin menganggap diri telah mengerti segalanya. Pikiran yang mengembaralah yang menemukan jalan-jalan setapak baru. Pikiran yang selalu ingin tahulah yang menemukan harta karun tersembunyi, sehingga sikap inilah yang membuka penghalang menuju pengetahuan dan kekaguman. Kita hidup diabad informasi. Gunakan fakta ini untuk keuntungan dirimu. Pemilik informasi adalah orang yang menang.

  1. Perjalanan Panjang Dimulai dari Sebuah Langkah Kecil.

Setelah rencana disampaikan dan dilakukan, perjalanan dan petualangan menanti dirimu. Dijalani atau tidak, itu pertanyaannya. Hingga engkau mengambil langkah pertama, petualanganmu tidak akan dimulai-mulai. Sekali engkau mengambil langkah pertama, langkah selanjutnya kan lebih mudah. Sepanjang jalan, engkau akan menemukan kekuatan dan ketahanan, yang akan membawa dirimu jauh dan mendapatkan motivasi untuk tetap terus maju. Di setiap langkah engkau akan mendapatkan tantangan dan imbalan. Dan setiap langkah yang diambil akan mendekatkan engkau pada tujuan utamamu, yaitu Kebahagiaan Dunia Akhirat.

Kurangi Rengekan, Perbanyak Nafas.

Kurangi Percakapan, Perbanyak Perkataan.

Kurangi Rasa Benci, Perbanyak Rasa Cinta.

Maka Semua Hal Yang Baik Menjadi Milikmu.

Rabu, 13 Januari 2010

Sikap Positif Dapat Memberikan Hal Menakjubkan Dalam Hidup

Sikap Positif Dapat Memberikan Hal Menakjubkan Dalam Hidup


Pada suatu titik dalam kehidupan, kita semua pernah dilanda duka nestapa. Dalam masa-masa penuh cobaan, bekal pengetahuan, kekuasaan, ataupun kekayaan menjadi tidak berarti. Pandangan positif terhadap kehidupan atau dapat disebut sebagai kekuatan pikiran terbukti menjadi aset yang paling berharga. Berharga, karena aset ini merupakan kekuatan di dalam diri kita yang tidak dapat dirampas dari diri kita. Jika kita belajar seni berfikir positif, yang pada gilirannya akan menuntun kita pada tindakan positif, kita tidak akan tergantung pada orang lain untuk kebahagiaan kita.

Menjadi hak prerogratif sepenuhnya bagimu untuk memutuskan menjalani kehidupan dengan senyum yang menghiasi wajah dengan pikiran positif atau sebaliknya. Hal terpenting dalam kehidupan adalah sikap. Benak dapat berfikir positif ataupun negatif. Jika ingin bisa efektif dalam menghadapi suatu permasalahan, situasi, atau peluang. Kau harus berada dalam suasana hati yang positif. Hanya kau sendirilah dan bukan orang lain yang dapat menempatkan diri dalam suasana hati yang positif. Kekayaan, kebijaksanaan, status (atau tanpa semua itu) tidak membuat perbedaan. Dirimu dapat menjadi teman baik atau musuh bagi diri kau sendiri.

Jaga pikiranmu, karena akan menjadi kata-katamu. Jaga kata-katamu, karena akan menjadi tindakanmu. Jaga tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu. Jaga kebiasaanmu karena akan menjadi sifatmu.

Jika sudah menjadi sifatmu untuk menjaga pikiran, kata-kata, tindakan, dan kebiasaanmu. Kamu dapat menyingkirkan pikiran negatif saat pikiran itu timbul. Pola pikir negatif adalah hasil emosi yang kacau. Jika kau telah menyadari hal ini, kamu akan dapat memastikan semua yang baik untuk dirimu.

Benak kita merupakan pabrik pikiran dan dapat menghasilkan pikiran positif maupun negatif. Hanya kitalah yang dapat memutuskan bagaimana yang akan dihasilkan. Jika ingin bahagia, latihlah benak kita untuk menciptakan pikiran bahagia.

Jangan pernah kau untuk menceritakan masalahmu, kecemasanmu, kekhawatiranmu, dan stresmu kepada siapapun kecuali kepada orang yang dapat membantu dan membimbingmu untuk menjadi yang lebih baik. Pikiran kita seperti satu hektar tanah yang dapat kita tanami bunga atau ilalang. Sayangnya sudah menjadi sifat manusia untuk menumbuhkan ilalang, jika kau tidak berupaya menanam benih kebahagiaanmu sendiri. Dan seperti sebidang tanah, jika tidak diolah, disemai, diberi air, diberi pupuk, dan disiangi seperti seharusnya, maka yang kita peroleh adalah ilalang, yaitu pikiran negatif. Pikiran dan hatimu adalah aset terbaikmu.

“Semua akan berlalu” entah itu nasib baik ataupun nasib buruk. Belajarlah dari anak-anak untuk tersenyum dari mata yang satu dan menangis dari mata yang lain. Anak-anak dapat melupakan penghinaan dengan cepat dan rasa sakit yang dialaminya. Ingatlah bahwa berfikir itu sama alamiahnya dengan bernafas, kau tidak akan bernafas jika mencium bau yang busuk, jadi janganlah berfikir jika sekelilingmu itu busuk. Berbicara (menggunakan lidah emas) dan menulis (menggunakan pena emas) tidak terlalu sulit jika kamu dapat memberikan cukup waktu berfikir untuk aktifitas-aktifitasmu. Torehkan dalam pikiranmu bahwa tidak ada orang yang selalu beruntung. Kita semua adalah sebuah roda yang berputar, sementara bayang-bayang nasib baik ataupun buruk selalu timbul dan tenggelam. Perlu kau ingat “ semua akan berlalu “ entah itu nasib baik atapun nasib buruk.

Lewat berfikir untuk diri sendiri dan memperkuat diri, telah mengembangkan rasa hormat pada diri sendiri di dalam pikiran. Jangan menghawatirkan apa pendapat orang lain, mengenai dirimu. Saya adalah saya seperti apa adanya, jadi jangan biarkan orang lain menghina dirimu.

Masalah menghampiri kita untuk membuat kita berfikir. Mengapa kita punya masalah ? ya, kira-kira sepertiga masalah kita terjadi karena kita hidup dan bergerak, sepertiga lainnya adalah ciptaan kita sendiri, dan sepertiganya sisanya adalah karena keserakahann dan ego kita sendiri. Hanya dengan memahami kehidupan dan bercermin pada masalah kehidupan. Kau akan dapat mengurangi masalahmu. Perlahan-lahan tapi pasti, satu-persatu, tangani setiap masalah dengan mencari gagasan sederhana untuk sampai pada pemecahan. Pada situasi kelabu selalu ada secercah harapan. Asalkan kau berupaya untuk memecahkan masalah dan mencari peluang. Untuk setiap masalah mungkin ada beberapa solusi yang menunjuk kearah peluang / pemecahan.

“ Tuhan menganugerahiku dengan ketenangan untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah. Keberaniaan untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah. Dan kebajikan untuk mengetahui perbedaan “

Bandingkan dirimu dengan diri sendiri. Jika ingin kebahagiaan sejati dalam kehidupan jangan membandingkan dirimu dengan orang lain tetapi bandingkan dengan diri sendiri. Hal terbaik berikutnya adalah dengan membandingkan diri dengan orang-orang yang kurang beruntung dibandingkan kita. Dan ini biasanya berhasil. Membadingkan seberapa baik diri kita dengan seberapa baik orang lain adalah berbahaya. Perbandingan memberikan rasa tidak aman. Jadi untuk menjadi pemenang berhentilah membuat perbandingan dan jika harus membandingkan, bandingkan dengan potensi diri sendiri. Jika kau telah memiliki kematangan yang diperlukan, silakan untuk membuat perbandingan dengan mereka yang lebih tinggi dari dirimu. Perlu diingat bahwa jika kau ingin menggapai bintang dilangit, dan kau tidak mungkin mencapainya, kau tidak harus diam diri dibumi dengan berkubang lumpur.

TINDAKAN MUNGKIN TIDAK SELALU MEMBAWA KEBAHAGIAAN, TETAPI TIDAK AKAN ADA KEBAHAGIAAN TANPA TINDAKAN.

§ § §

KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB

Keberuntunganmu berada di tanganmu sendiri, demikian juga dengan semangatmu. Kebebasan memainkan peran penting dan mendasar dalam membangun semangatmu. Kekuatan mendasar dari manusia adalah kebebasan untuk merespon tantangan hidup. Kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan semangat (pemikiran positif) atau malas (pikiran negatif). Dalam hidup akan menemukan kebebasan untuk memilih sikap diri sendiri terhadap tantangan hidup akan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan kebahagiaan hidup.

Pada kenyataannya tanggung jawab adalah dasar dari keberadaan manusia. Menerima tanggung jawab adalah menerima tantangan, dan menerima tantangan akan membuka pintu dan jendela menuju kejayaan hidup. Banyak orang yang takut untuk menerima tanggung jawab, karena takut menanggung resiko dan kegagalan. Namun mencoba dan gagal adalah memalukan tetapi tidak mencoba berarti bencana. Mengetahui dan memahami realitas yang keras dalam hidup adalah pembelajaran yang jauh lebih baik dari apa yang diajarkan dalam sekolah.

Disiplin tidak berarti selalu ketat“. Pelajaran dasar dari disiplin adalah pengetahuan bahwa hal-hal tertentu yang harus dilakukan dan tidak boleh ditunda. Bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah, dan integritas tidak tergantikan. Kita harus menerapkan standard dengan perilaku dan tindakan yang nyata dengan mengikuti aturan dasar tertentu dalam belajar.

“Menghormati dan mencintai“. Seiring dengan rasa tanggung jawab dan disiplin, kau harus mengetahui dasar dari cinta, yaitu rasa hormat. Cinta tidak akan ada tanpa rasa hormat dan biasanya, rasa hormat selalu diikuti oleh cinta, walaupun tidak selalu begitu. Kata cinta adalah merujuk pada perasaan yang membebaskan, yang kita rasakan pada orang-orang yang kita hargai. Cinta yang kuajarkan padamu adalah cinta yang disertai rasa hormat. Cinta seperti, cinta pada saudara, pada keluarga, ilmu pengetahuan, pembelajaran, dan yang paling penting cinta terhadap diri sendiri. Cinta-diri berarti menghormati diri sendiri sebagai manusia. Apabila kau tidak belajar mencintai diri sendiri, kau tidak akan dapat mencintai sesamamu dan ini merupakan kenyataan hidup yang universal.

Cinta melahirkan cinta, demikian pula dengan rasa hormat. Andai kau menghormatiku sebagai seorang guru. Akupun tidak akan dapat menjadi guru dalam semalan dengan menyulap engkau menjadi pribadi yang dewasa dan sempurna. Namun hanya kau sendiri yang dapat menjalani dan mempelajarinya dengan suatu proses yang panjang bahkan mungkin seumur hidup untuk belajar mencintai dan menghormati. Pelajaran ini merupakan sebagai dasar yang paling dini demi untuk membangun masa depanmu sendiri. Dengan sikap dan pemikiran positif, cinta dan rasa hormat, kedisiplinan dan tanggung jawab yang menyenangkan hati, akan menjadikan kau menjadi pribadi yang kuat, yang kelak akan menjadi manusia utama yang tangguh dan sukses dalam hidup. AMIN YA ROBBAL ALAMIN.

KISAH SUKSES DITULIS OLEH ORANG YANG MEMILIKI KEBERANIAN, NIAT, DAN HASRAT UNTUK MERAIH SUKSES DALAM HIDUP SERTA MENOLAK UNTUK MENYERAH.

§ § §

Mengenal Diri Pribadi

Mengenal Diri Pribadi

Terkadang seseorang tidak menyadari siapa dirinya. Ia idak menyadari bagaiman karakter dirinya yang sebenarnya. Bagimana watak dan sikapnya ketika berinterksi dengan orang lain. Hal inilah yang sering tidak dipahami setiap orang.

Mengenal atau memahami diri sendiri itu tidak sekedar cuma mengetahui kelebihan, potensi, bakat, dan keahlian terpendam dalam diri. Akan tetapi, mengenal diri itu harus disadari bagaimana mengetahui kecenderungan-kecenderungan tertentu dalam diri untuk kemudian diluruskan.

Para psikolog sepakat bahwa mengetahui pribadi sendiri merupakan jalan menuju keberhasilan dalam kehidupan. Memahami diri sendiri itu tak terbatas hanya pada mengetahui tentang kelebihan, potensi, bakat, dan keahlian terpendam dalam diri. Kemudian itu semua dikembangkan dan digunakan dalam meraih keberhasilan dalam kehidupan atau mengetahui kekurangan dan sisi-sisi kelemahan diri. Lalu membebaskan diri darinya dan menjauhkannya sehingga perjalanan untuk mengetahui kecendurungan tertentu dalam diri untuk kemudian kita luruskan.

Satu hal yang idak diragukan lagi bahwa memahami jiwa manusia dan mengetahui hakikatnya merupakan sesuatu yang sulit dicari landasan analisisnya. Hal itu karena pengetahuan kita yang terbatas terhadap diri kita.

Usaha yang dilakukan seseorang secara terus-menerus untuk mengetahui dirinya dan menyingkapkan jati dirinya merupakan hal terpenting bagai seseorang untuk mengetahui dirinya sebelum orang lain. Karena, hal itu akan memberikan dia kesempatan untuk memahami dirinya dan mengembangkan kemampuan-kemampuannya, dengan melihatnya sebagai manusia sempurna dan terbebas dari seluruh kekangan atas kebebasannya.

Memahami diri sendiri juga akan membuat seseorang memperhatikan masalah-masalah realitasnya, untuk kemudian mengarahkannya kearah praktiknya, yaitu mengarahkn perilaku dan tindakannya.

Pemahaman ini akan memuaskan banyak keinginan alami seseorang dan membuat dirinya mampu mengembangkan kemampuan-kemampuanya untuk berfikir dn membebaskan pikirannya yang tercerahkan, juga menolak kungkungan otoritas lain terhadapnya dan memahami kritik akal yng tak menrima sesuatu dengan penerimaan buta.

Demikian juga pemahaman diri yang baik dan pengertiannya tentang dimensi-dimensi kepribadian dirinya akan menguatkan perasaan terhadap dirinya akan tanggung jawabnya dalam menghadapi masalah-masalahnya, kesulitannya, dan problematikanya, mengaturnya, dan mencarikan solusi baginya.

Pemahaman seseorang yang hakiki terhadap dirinya sendiri juga dapat menjadi sebab yang mengajak seseorang unuk menolak stagnasi pemikiran yaitu, yang membuat dia menerima pemikiran-pemikiran karena semata pemikiran iu selalu diterima orang atau kerana orang-orang yang kita hormati menerima pemikirn itu.

Pemahaman mnusia terhadap dirinya, pengetahuan yang hakiki terhadapnya, juga penyingkapannya terhadap unsur-unsur kedalam diri dapat membuat dirinya meraih kemampuan untuk meneliti berbagai pendapat dan pemikiran yang sampai kepadanya melalui orang lain. Hal tersebut juga membuat dirinya mampu merekonstruksi kenyakinan dan pendapatnya dari awal, untuk selanjutnya ia merangkai pola pandang khusus yang umum tentang kehidupan.

Hasil pentingya adalah, bahwa jika seseorang mengetahui dirinya dan memahami kepribadiannya dengan penuh kesadaran dan kedalaman, niscaya ia akan memahami bahwa menjalankan ajaran agama dan mengikuti agama islam yang hanif merupakan tempat keselamatan dan bahtera penyelamat satu-satunya untuk mendapatkan kemenangan di dua alam, dunia dan akhirat sekaligus.

Yang perlu dilakukan hanyalah mencermati diri anda dalam beberapa keksempatan guna mengetahui hakikat diri anda. Dan itu harus anda lakukan setelah itu guna meraih sedapat mungkin kebahagiaan yang tertinggi dan kemakmuran yang paling besar.

Problematika Hidup dan Kiat Menghadapinya

Prolematika Hidup dan Kiat Menghadapinya.

Suatu hal yang pasti dan tidak luput dari keseharian kita adalah yang disebut masalah atau persoalan hidup, dimana pun, kapan pun, apa pun, dn dengan siapa pun, semuanya adalah potensi masalah. Namun andai kata kita cermati dengan seksama ternyata dengan persoalan yang persis sama, sikap orang pun berbeda-beda, ada yang begitu panik, goyah, kalut, stress tapi ada pula yang menghadapinya dengan begitu mantap, tenang atau bahkan malah menikmatinya. Berarti masalah atau persoalan yang sesungguhnya bukan terletak pada persoalannya melainkan pada sikap terhadap persoalan tersebut. Oleh karena itu, siapa pun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, indah, dan bahagia adalah mutlak harus terus-menerus meningkatkan ilmu dan ketrampilan dirinya dalam menghadapi aneka persoalan yang pasti akan terus meningkat kuantitas dan kualitasnya seiring dengan pertambahan umur, tuntutan, harapan, kebutuhan, cita-cita dan tanggung jawab.
Kelalaian kita untuk menyadari pentingnya bersungguh-sunguh mencari ilmu tentang cara menghadapi hidup, kemudian kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi ketrampilan dalam menghaapi persoalan hidup, berarti akan membuat hidup ini hanya perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan, dan tentu saja kehinaan yang bertubi-tubi.
Kenyataan Hidup Yang Tidak Sesuai Harapan Dapat Diatasi Dengan Hal Berikut :
1. “Siap”.
Siap apa ? yaitu siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan dan siap menghadapi yang tidak cocok dengan keinginan. Kita memang diharuskn memiliki cita-cita, rencana yang benar, dan wajar dalam hidup ini. Bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih berihktiar mencapai apa pun yang terbaik bagi dunia dan akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah berikan kepada kita.
Namun bersamaan dengan itu, kita pun harus sadar bahwa kita hanyalah makhluk yang memiliki banyak keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita.
Dalam hidup ini, ternyata sering kali atau bahkan lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau kita, yang di luar dugaan dan di luar kemampuan kita untuk mencegahnya. Andaikata kita, selalu terbenam dalam tindakan yang salah menyikapinya, kekecewaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan dengan hati yng galau. Sunguh rugi, padahal hidup ini hanya satu kali dan kejadian yang tak terduga pun pasti akan terjadi lagi.
Ketahuilah kita punya rencana, Allah pun punya rencana. Dan, yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah. Yang lebih lucu serta menarik, yaitu kita sering marah dan keewa dengan suatu kejadian, namun setelah waktu berlalu ternyata “kejadian” tersebut begitu menguntungkan, membawa hikmah yang sangat besar dan sangat bermanfaat, jauh lebih baik dari apa yang diharapakan sebelumnya. Oleh karena itu, bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar, namun harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Allah. Siapkan mental kita untuk menerima apa pun yang terbaik menurut ilmu Allah.

2. “Ridha”
Siap menghadapi apa pun yang akan terjadi. Apabila terjadi, satu-satunya langkah awal yang harus dilakukan adalah mengolah hati kita agar ridha/rela akan kenyataan yang ada. Walaupun dongkol, uring-uringan, dan kecewa berat tetap saja kejadian itu sudah terjadi. Pendek kata, ridho atau tidak, kejadian itu tetap sudah terjadi. Maka lebih baik hati kita ridha saja menerimanya. Ridha atau rela terhadap suatu kejadian bukan berarti pasrah total sehingga tidak bertindak apa pun. Itu adalah pengertian yang keliru. Pasrah/ridha hanya amalan hati kita menerima kenyataan yang ada, tetapi pikiran dan tubuh wajib ikhtiar untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridhai Allah. Kondisi hati yang tenang atau ridha ini sangat membantu proses ikhtiar menjadi positif, optimal, dan bermutu.
Orang yang stress adalah orang yang tidak memiliki kesiapan mental untuk menerima kenyataan yang ada. Selalu saja pikiran-nya tidak realistis, tidak sesuai dengan kenyataan, sibuk menyesali dan mengandai-andai sesuatu yang sudah tidak ada atau tidak mungkin terjadi. Sungguh suatu kesengsaraan yang dibuat sendiri.
Hidup ini terdiri dari berbagai episode yang tidak monoton. Ini adalah kenyataan hidup, kenanglah perjalanan hidup kita yang lalu dan kita harus benar-benar arif menyikapi setiap episode dengan lapang dada, kepala dingin, dan hati yang ikhlas. Jangan selimuti diri dengan keluh kesah karena semua itu tidak menyelesaikan masalah, bahkan bisa terjadi memperparah masalah.

Jagalah Hati Jangan Kau Kotori, Jagalah Hati Lentera Hidup Ini
Jagalah Hati Jangan Ku Nodai, Jagalah Hati Cahaya Illahi

Bila Hati Kian Bersih, Pikiran Akan Jernih
Semangat Hidup Nan Gigih, Prestasi Mudah Diraih.
Namun Bila Hati Keruh, Hati Selalu Gemuruh
Seakan Dikejar Musuh, Dengan Allah Kian Jauh.

Bila Hati Kian Suci, Tak Ada Yang Menyakiti
Pribadi Menawan Hati, Ciri Mukmin Sejati.
Tapi Bila Hati Busuk, Pikiran Jahat Merasuk
Akhlak Kian Terpuruk, Jadi Makhluk Yang Terkutuk

Bila Hati Kian Lapang, Hidup Sempit Terasa Senang
Walau Kesulitan Datang, Dihadapi Dengan Tenang
Tapi Bila Hati Sempit, Segalanya Terasa Rumit.
Seakan Terus Terimpit, Lahir Batin Terasa Sakit